Pada saat pembelian bahan baku dicatat dalam jurnal umum yaitu? Mendebit perkiraan pembeliaan bahan baku dan mengkredit perkiraan utang Mendebit perkiraan pembelian bahan baku dan mengkredit perkiraan kas Mendebit perkiraan pembeliaan bahan baku dan mengkredit perkiraan utang dagang / kas Mendebit perkiraan utang dan mengkredit pembelian bahan baku persediaan bahan baku Mendebit perkiraan kas dan mengkredit perkiraan pembeliaan bahan baku Jawaban C. Mendebit perkiraan pembeliaan bahan baku dan mengkredit perkiraan utang dagang / kas Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada saat pembelian bahan baku dicatat dalam jurnal umum yaitu mendebit perkiraan pembeliaan bahan baku dan mengkredit perkiraan utang dagang / kas. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut ini yang bukan karakteristik kas adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Padasaat menghitung biaya produksi ada dua sistem perhitungan yaitu sistem perhitungan berdasarkan pesanan (job order costing) dan juga sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing). Tujuan dari kedua sistem perhitungan biaya tersebut berupa yaitu untuk memilih biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.dahuludengan expedisi dalam hal pengiriman bahan baku sehingga mengurangi adanya sisa pada saat pembukaan kontrak pembelian. PT Singa Perkasa Abadi juga disarankan untuk menggunakan 4.2.1 SIA Pembelian Bahan Baku pada PT Singa Perkasa Abadi Kendala yang terdapat pada proses pembelian bahan baku adalah PT Singa Perkasa Abadi kurang efektif
Contoh Jurnal Umum Beserta Tahapan Pembuatannya Bagaimana cara membuat jurnal umum yang benar? Pelajari juga contoh soal jurnal umum dalam akuntansi perusahaan dagang maupun lainnya yang penting untuk diketahui dengan membaca artikel Mekari Jurnal! Jurnal umum merupakan dasar dan pedoman dalam membuat laporan keuangan. Kegiatan akuntansi ini sangat penting karena dapat memberi laporan transaksi keuangan secara kronologi β mulai dari tanggal, nama transaksi, jumlah atau nominal, dan keterangan lainnya. Untuk membuat jurnal umum, Anda harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam persamaan dasar akuntansi dan siklus akuntansi. Supaya tidak membuat kesalahan saat membuat jurnal umum, berikut akan dibahas mengenai pengertian, tahapan pembuatan, lengkap dengan contoh soal. Anda tidak perlu lagi repot membuat jurnal umum secara manual dengan adanya pencatatan transaksi secara otomatis dengan software akuntansi terbaik Mekari Jurnal! Hubungi kami untuk info lebih lanjut. Apa itu Jurnal Umum? Yang dimaksud dengan jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat sejumlah transaksi keuangan yang muncul dalam periode waktu tertentu sesuai dengan urutan tanggal, dengan mencantumkan nama transaksi, jenis akun, dan nominal saldo di kolom debit ataupun kredit. Umumnya, jurnal ini dipergunakan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala transaksi dalam perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis. Sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang, lebih efektif menggunakan jurnal khusus. Alasan mengapa jurnal khusus lebih cocok digunakan untuk perusahaan dagang adalah karena perusahaan dagang membutuhkan identifikasi jumlah dan transaksi sejenis dengan intensitas yang tinggi. Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi, melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan. Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi. Buat Jurnal Umum, dan proses akuntansi lain, kembangkan bisnis tanpa batas dengan menggunakan software akuntansi online terintegrasi dari Jurnal. Buktikan sendiri dengan coba gratis Jurnal sekarang! Manfaat Jurnal Umum Tujuan dibuatnya jurnal umum yaitu untuk melakukan identifikasi, penilaian, dan pencatatan dampak ekonomi dari satu transaksi atau berbagai transaksi dalam perusahaan. Pencatatan ini juga memiliki tujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi. Selain itu, ada beberapa manfaat jurnal umum yang harus Anda ketahui diantaranya adalah Mengetahui akan timbul pertambahan atau pengurangan suatu perkiraan. Mengetahui jumlah yang akan dicatat di satu atau lebih perkiraan. Mengetahui jumlah yang di debet atau di kredit bahwa mesti seimbang. Dibuat tanda referensi supaya dapat diketahui suatu jumlah telah di posting ke perkiraan yang tepat di buku besar sesuai perkiraannya. Dibuat referensi tanda supaya diketahui suatu jumlah telah dilakukan posting ke perkiraan yang tepat di buku besar, sesuai nomor perkiraannya. Fungsi Jurnal Umum dalam Akuntansi Jurnal umum memiliki 5 fungsi yaitu Fungsi historis. Pencatatan setiap transaksi dilakukan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi dan menggambarkan kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus menerus sistematis dan kronologis. Fungsi pencatatan. Setiap ada perubahan pada kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat ke dalam jurnal umum. Tujuannya adalah agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan secara lengkap. Fungsi analisis. Pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis transaksi yang berupa penggolongan nama akun, pencatatan dalam pendebitan ataupun pengkreditan beserta jumlahnya. Fungsi instruksi. Catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan catatan dalam jurnal. Hal ini dimaksudkan bahwa jurnal umum adalah berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar. Fungsi informatif. Catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai bukti pencatatan transaksi yang terjadi. Baca Juga Fungsi, Aktivitas, dan Berbagai Jenis Akuntansi Tahapan Cara Membuat Jurnal Umum Berikut tahapan ata cara membuat jurnal umum yang perlu Anda ketahui 1. Pahami Persamaan Akuntansi Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi yakni Aset = Utang + Modal yang kemudian diperluas menjadi Aset = Utang + Modal + Pendapatan β Beban Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya. Untuk membuat jurnal umum, Anda harus paham mengenai saldo normal masing-masing akun. Dalam akuntansi ada lima akun yang perlu Anda tahu posisi saldo normalnya. Agar lebih mudah, lihat tabel berikut Tabel Saldo Normal Akun Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal Aset harta/aktiva + β Debit Utang kewajiban β + Kredit Modal β + Kredit Pendapatan β + Kredit Beban + β Debit Keterangan Pada saat aset atau harta atau aktiva Anda bertambah maka catatlah pada posisi debit, sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun aset berada pada debit. Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah maka dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang Anda berkurang dicatat pada posisi debit. Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit. Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit. Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit. Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga berada pada posisi debit. Dengan begitu saat menemui sebuah transaksi, nantinya secara otomatis dapat langsung mengelompokkan. Cari Tahu Tips Perencanaan Keuangan Bisnis dari Artikel Finansialku 2. Kumpulkan Bukti Transaksi Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah langsung dalam praktik. Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka Anda harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk pencatatan sebuah transaksi keuangan pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat dicatat pada jurnal. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Adapun contoh bukti transaksi dapat berupa Nota Faktur Kuitansi Invoice dan lain sebagainya. 3. Identifikasi Transaksi Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter. Oleh karena itu, Anda harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar. Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruh nya terhadap posisi keuangan. Untuk mempermudah, gunakan lah persamaan dasar akuntansi berikut ini Aset = Utang + Modal Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun. Nilai atas perkiraan tersebut akan berkurang atau bertambah sebagai berikut Aset [+] dan Ekuitas [+] Aset [+] dan Liabilitas [+] Aset [-] dan Ekuitas [-] Aset [-] dan Liabilitas [-] Aset [+] dan Aset lainya [-] Pada perkiraan Ekuitas bertabah [+] dan berkurang [-] nya bisa dipengaruhi oleh Modal bertambah karena Modal bekurang karena Investasi pemilik Pengambilan prive Penerimaan pendapatan Pengeluaran untuk beban Adanya laba lanjutan Adanya rugi penjualan Baca Juga Laporan Posisi Keuangan Pengertian, Jenis, Contoh 4. Pencatatan Jurnal Umum Tibalah proses pencatatan ke dalam jurnal umum. Proses pencatatan atau pembukuan transaksi kedalam jurnal disebut dengan penjurnalan. Sistem pembukuan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama. Jurnal umum terdiri dari beberapa komponen yang biasanya terdiri dari 9 kategori yaitu Tanggal Tanggal terjadinya transaksi. Kode pembantu Untuk membantu mencatat detail transaksi. Uraian Mencatat uraian atau keterangan transaksi debet maupun kredit. No akun Nomor akun yang ada di debet. Nama akun Nama akun kategori debet sesuai nomor akun. Debet Mencatat jumlah transaksi kategori yang ada di debet. No akun Nomor akun yang ada di kredit. Nama akun Nama akun kategori kredit sesuai nomor akun. Kredit Mencatat jumlah transaksi kategori yang ada di kredit. Kemudian langkah -langkah lain untuk melengkapi jurnal umum tersebut adalah dengan membuat autofilter, kriteria, fungsi, dan penyesuaian penyesuaian terhadap kebutuhan jurnal dengan fungsi. Adapun bentuk atau format jurnal umum adalah sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Kas xxxx Modal xxxx Sewa di bayar di muka xxxx Kas xxxx Contoh Jurnal Umum Perusahaan Dagang Soal 1 Agar Anda lebih jelas, maka berikut akan disajikan ilustrasi contoh soal untuk membuat jurnal umum perusahaan dagang PT Jaya Abadi Tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar pada perusahaannya PT Jaya Abadi. Tanggal 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah untuk sewa kantor selama satu tahun. Tanggal 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlangkapan kantor masing-masing sebesar dan Rp Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Analisis atau identifikasi transaksi Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas debit. Modal pak Jaya bertambah pada sisi kredit. Harta perusahaan berupa kas berkurang kredit untuk membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar debit. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah dan berupa perlengkapan sebesar Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar Aset perusahaan berupa kas bertambah debit. Beban gaji bertambah debit. Aset perusahaan berupa kas berkurang sebesar kredit. Baca Juga Cara Simple Pembukuan dan Akuntansi untuk Bisnis Jasa Di bawah ini adalah contoh jurnal umum perusahaan dagang PT. Jaya Abadi berdasarkan soal di atas Baca juga Contoh Soal Jurnal Perusahaan Penyesuaian Jasa Contoh Jurnal Umum Perusahaan Dagang Soal 2 PT. Karya Usaha memiliki transaksi sebagai berikut Tanggal 3 Maret 2022, membeli barang dagangan seharga Rp dengan syarat pembelian 2/15, n/30 Tanggal 10 Maret 2022, menjual barang kepada PT Sanjaya dengan harga Rp dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 Tanggal 12 Maret 2022, menjual barang dagangan secara tunai seharga Rp Tanggal 15 Maret 2022, membayar sewa gudang Rp Tanggal 17 Maret 2022, menerima retur barang karena adanya kerusakan yang dijual tanggan 10 Maret sebesar Rp Tanggal 20 Maret 2022, menerima kas dari penjualan kepada PT. Sanjaya untuk pembayaran faktur tanggal 10 Maret setelah dikurangi potongan tunai Tanggal 21 Maret 2022, membayar beban angkut barang untuk senilai Rp Tanggal 22 Maret 2022, menjual barang secara kredit kepada PT. Sinta sebesar Rp dengan syarat pembayaran 3/15, n/30 Tanggal 25 Maret 2022, membayar beban iklan Rp Tanggal 30 Maret 2022, menerima kas dari PT. Sinta setelah dikurangi potongan tunai. Di bawah ini adalah contoh soal jurnal umum perusahaan dagang PT. Karya Usaha download file excel di sini Beberapa contoh soal tentang jurnal umum perusahaan dagang bisa diunduh dalam format PDF disini. Pelajari juga bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang dengan membaca artikel ini. Baca Juga Apa Itu Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang dan Fungsinya Contoh Jurnal Umum Perusahaan Jasa Di bawah ini adalah contoh soal jurnal umum perusahaan jasa, pelajari selengkapnya di sini. Buat Jurnal Umum Lebih Mudah dengan Menggunakan Software Akuntansi Jurnal! Bagaimana, setelah mengetahui tahapan atau cara membuat jurnal umum, apakah Anda masih bingung? Jika masih merasa kesulitan, Anda dapat membuat jurnal umum dengan mudah dan cepat dengan menggunakan Anda dapat menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal. Software ini dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti laporan keuangan perusahaan dagang, jasa, hingga manufaktur. Selain itu, Jurnal juga menyediakan fitur lainnya, seperti persediaan barang, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran. Dengan menggunakan aplikasi Mekari Jurnal Anda bisa menghemat biaya, waktu, dan energi. Berikut bagaimana Anda bisa membuat jurnal umum dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal Klik menu Daftar Akun dan klik β+Buat Jurnal Umumβ Kemudian, Anda akan diarahkan ke form jurnal umum seperti ini Selanjutnya Anda Klik βBuat Jurnal Umumβ Jika Anda sudah melakukan seperti yang telah disebutkan pada langkah 1 , 2 dan 3, maka Anda bisa mencetaknya dalam bentuk PDF dengan cara Klik tombol Cetak & Lihat dan pilih Preview Journal Entry. Anda akan melihat hasil seperti berikut. 2. Jika ingin men-download-nya, Anda dapat klik simbol di kanan atas halaman. Sedangkan, jika ingin mencetak langsung pastikan printer sudah terhubung, Anda dapat klik simbol print di kanan atas halaman. Setelah dibuat, Anda juga dapat melihatnya di bagian fitur Laporan di aplikasi Mekari Jurnal atau melakukan pencarian di Daftar Transaksi. Mudah bukan? hanya perlu memasukkan data kemudian mengikuti petunjuk, jurnal umum pun akan muncul. Itulah penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan jurnal umum, fungsi, manfaat, dan cara membuat serta contoh yang tepat. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda! Dapatkan promo diskon hingga 30% untuk berlangganan Jurnal Paket Enterprise+, khusus untuk bulan ini saja! Saya Mau Penawaran, Jadwalkan Demo Dengan Sales! Dapatkan juga free 3x training dan 1x data preparation yang akan memudahkan Anda dalam penggunaan Jurnal. Untuk info selengkapnya, Anda bisa menghubungi kami untuk menjadwalkan demo gratis sekarang juga!Pencatatanpembelian bahan baku dilakukan sesuai dengan sistem pencatatan persediaan. Pada sistem persediaan perpetual, akun "Persediaan Bahan Baku" akan dicatat disebelah debit, sedangkan pada sistem persediaan periodik dicatat dengan cara mendebit akun "Pembelian". Adapun ayat jurnal pada saat pembelian bahan baku sebagai berikut:Pada artikel sebelumnya Ukirama sudah pernah menjelaskan perbedaan bahan baku dan bahan penolong. Kedua jenis bahan ini sangat penting dan menjadi penunjang untuk memproduksi produk utama Anda. Tetapi perlakukan untuk kedua jenis produk ini relative berbeda. Karena kedua barang ini tidak bisa saling mensubstitusi tetapi hanya bisa saling melengkapi. Karena sifat dari kedua barang ini berbeda, maka pencatatan keuangan yang dituliskan dalam jurnal ataupun laporan keuangan Anda juga idealnya berbeda. Sehingga tidak ada kesalahan informasi dalam pencatatan aset perusahaan Anda. Dalam melakukan pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong Anda akan membutuhkan dokumen permintaan dan pengeluaran gudang ditambah dengan tiga tahap pencatatan. Mari simak informasinya berikut Cara Membedakan Bahan Baku dan Bahan Penolong?Bahan baku merupakan bahan utama dalam bentuk mentah yang akan diproses menjadi hasil produksi. Dalam proses produksi bahan baku akan melewati beberapa tahap hingga menjadi barang jadi dan siap jual. Bahan baku dapat diperoleh oleh perusahaan dari alam maupun didatangkan dari tempat lain. Formula bahan baku adalah semakin sulit didapatkan atau semakin jauh jarak antara sumber bahan baku dengan tempat bahan baku diproses maka akan membuat biaya pembuatan produk semakin tinggi. Sehingga harga barang yang diproduksi juga akan menjadi semakin mahal. Dalam proses produksi jumlah sediaan bahan baku akan lebih banyak, karena bahan baku lebih dibutuhkan dibandingkan dengan bahan bahan penolong tidaklah sepenting bahan baku. Bahan penolong bisa sangat membantu proses produksi jika ada. Sehingga, bahan penolong hanya dimanfaatkan pada waktu-waktu tertentu saja. Bahan penolong juga tidak akan secara langsung mengganggu proses produksi, tetapi tidak adanya bahan penolong ini akan memperlambat proses produksi. Jumlah dari bahan penolong juga dapat dipastikan akan lebih sedikit dibandingkan dengan bahan baku. Apalagi jika bahan penolong bisa dipakai berkali-kali. Cara Pencatatan Bahan Baku dan Penolong dalam ProduksiMetode harga pokok pesanan dipakai dalam melakukan pencatatan bahan baku dan penolong dalam produksi, dengan cara membuat debit rekening barang dan membuat kredit akun persediaan bahan baku dalam bentuk dokumen permintaan dan pengeluaran gudang. Sebelum membahas bagaimana contoh dari pencatatan menggunakan biaya pesanan perlu Anda ketahui bahwa metode biaya pesanan ini memiliki karakteristik sepertiMemiliki sifat produksi yang terputus-putus sesuai dengan pesanan yang diterimaBentuk disesuaikan dengan spesifikasi keinginan pemesanRincian masing-masing pesanan dimuat dalam kartu biaya pesananTotal biaya produksi akan dikalkulasi setelah pesanan diselesaikanBiaya produksi per unit dihitung dengan menghitung rata-rata biaya produksi pertambahan satu unit yang dipesanBiaya normal digunakan untuk menghitung akumulasi biaya umumApabila produk yang dipesan sudah selesai akan langsung dikirimkan kepada pemesan produk ituDalam menentukan harga pokok terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sepertiHarga pokok pesanan harus dibedakan perindividu caranya adalah dengan mengidentifikasi identitas dengan jelasBiaya produksi haruslah dipisahkan antara biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung mencakup biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Sementara biaya produksi tidak langsung mencakup biaya produksi selain biaya produksi utama akan dibebankan dengan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya produksi tidak langsung hanya dibebankan setelah dikalkulasikan tarif dasar yang sebelumnya sudah ditentukanPesanan ditentukan harga pokoknya setelah pengerjaan selesai dilakukanHarga pokok marginal produk dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan total marginal produk yang dipesankan. Dalam melakukan transfer pada transaksi jurnal, dapat dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama adalah dengan mencatat transaksi pembelian bahan baku kemudian mencatat barang dalam proses biaya bahan baku dan terakhir dicatat biaya overheadnya. Pencatatan pembelian bahan baku jika ditransfer dalam bentuk jurnalPersediaan bahan bakuxxxUtang dagang-kasxxxPendebitan diproses mengikuti catatan harga bahan baku pada kartu harga pokok pesanan dengan melihat jumlah total biaya produksinya. Sebagai contoh, jika transaksi tersebut dicatat dalam bentuk jurnal maka akan seperti Barang dalam proses-biaya bahan bakuxxxPersediaan bahan bakuxxxDalam metode pencatatan harga pokok pesanan harus dilakukan pemisahan antara biaya produksi tidak langsung dan biaya produksi langsung. Dari pembagian tersebut Anda bisa langsung mengetahui bahwa bahan penolong akan digolongkan sebagai biaya produksi tidak langsung. Sementara bahan baku merupakan biaya produksi langsung. Untuk pencatatan biaya tidak langsung dikategorikan sebagai akun biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif yang sudah ditentukan diawal. Jika pencatatan biaya tidak langsung ditransfer dalam bentuk jurnal maka akan sepertiBiaya overhead pabrik sesungguhnya xxxPersediaan bahan penolongxxxDokumen yang diperlukan perusahaan untuk mencatat bahan baku tiap perusahaan Anda membutuhkan dokumen permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen tersebut akan diisi oleh tim produksi kemudian diserahkan ke bagian gudang sehingga bagian produksi bisa segera menerima bahan yang dibutuhkan. Dokumen tersebut akan digunakan sebagai dokumen dasar pencatatan pemakaian bahan. Secara garis besar dalam melakukan pencatatan pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi pertama-tama harus dilakukan perlakuan yang berbeda pada bahan baku dan bahan penolong. Sifat dari bahan baku dan penolong yang berbeda juga akan berdampak pada pencatatan di laporan keuangan nantinya. Bahan baku akan memiliki kuantitas yang lebih banyak dari pada bahan penolong. Dari segi pencatatan, Anda akan membutuhkan dokumen permintaan dan pengeluaran barang gudang. Sebagai bukti sirkulasi barang dari dalam ke luar gudang kemudian masuk ke tim produksi. Metode pencatatan yang digunakan adalah metode biaya pesanan sehingga harus mengenali terlebih dahulu karakteristik dari metode biaya pesanan juga persyaratan dari penentuan harga pokok pesanan. Tahapan untuk melakukan pencatatan, terdiri dari tiga tahap yaitu mencatat pembelian bahan pokok. Kemudian mencatat persediaan bahan baku dan terakhir adalah memasukan biaya bahan penolong kedalam biaya overhead pabrik sesungguhnya. Itu dia informasi yang dapat Ukirama bagikan kali ini, semoga informasi tersebut dapat menambah pengetahuan Anda untuk mencatat jurnal sesuai kebutuhan Anda. . 107 3 365 9 317 407 282 56